33.2 C
Jakarta
Saturday, July 27, 2024

Kisah Inspiratif : Tiffany Coates Pemotor Wanita Yang Tangguh

Berangkat ke India berduaan dengan temannya naik motor penuh dengan barang bawaan setelah kursus kilat selama 5 hari.

Automoto – Tiffany Coates adalah seorang pemotor wanita yang terkemuka didunia, Ketika ia berusia 20 tahun, setelah ngobrol dengan temannya yang bernama Becky, mereka berdua memutuskan untuk bepergian ke India.

Ide tersebut dengan cepat berkembang dan mereka memutuskan pergi ke India berdua, tapi yang menjadi kendala saat itu mereka belum bisa cara mengendarai motor.

Sekitar 20 tahun silam, saat itu pilihan motor sangat terbatas dibandingkan dengan yang tersedia saat itu, mereka tidak tahu apa-apa tentang motor selain fakta bahwa motor memiliki 2 roda.

Mereka berdua memiliki anggaran yang sangat terbatas dan memutuskan untuk menggunakan satu motor, mereka bertanya pada teman-teamannya yang tahu tentang motor.

Motor apa yang terbaik untuk 2 orang dengan segala perlengkapan perjalanan dan berkemah serta melakukan perjalanan melintasi beragam medan di Eropa dan Asia dan berakhir di India.

Hasilnya terpilihlah motor Africa Twin atau BMW R80 dan R100GS rata-rata motor besar, tinggi dan berat tetapi ideal untuk kebutuhan mereka.

Mereka sadar untuk mendapatkan motor GS bekas tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Akhirnya ada seorang teman dari mereka yang seorang mekanik membelikan mereka.

Bagi mereka berdua motor tersebut seperti cinta pada pandangan pertama, tetapi kedepannya banyak hal yang harus mereka pelajari.

Belajar Naik motor dengan cara yang sulit

Mereka berdua mengikuti kursus intensif selama 5 hari dengan mengunakan motor berkapasitas 125cc untuk mempelajari keterampilan yang diperlukan. 

Mereka membeli motor bekas, membeli helm dan perlengkapan motor lainnya, mempelajari mengemas barang ringan dan memasukkan semuanya kedalam keranjang beban dan top box.

Tiffany belum pernah memiliki kendaraan apapun sebelum melakukan perjalanan dan tidak memiliki pengetahuan mekanik sama sekali, demikian pula dengan Becky yang tidak jauh berbeda dengan Tiffany.

Mereka sadar bahwa mereka harus mandiri dan menghabiskan dua hari di bengkel, bekerja bersama mekanik, belajar cara melakukan perbaikan kecil, perawatan penuh, penggantian ban dan semua bagian lain dari perawatan dijalan yang perlu dipelajari.

Memulai perjalanan

Saat itu tahun 1997, tida ada internet atau email sehingga penelitian untuk perjalanan ini memerlukan banyak gerak kaki dan banyak melakukan upaya try and error. 

Mereka tidak mengetahui siapapun yang telah menyelesaikan perjalanan serupa, namun mereka berasumsi bahwa akan ada orang lain yang ikut dalam perjalanan tersebut.

Jadi mereka mendapat beberapa buku panduan dan peta, “Carnet de Passage” mengajukan permohonan visa dan akhirnya berangkat.

Kedua gadis muda berusia 20 tahunan itu mengendarai motor BMW R80 GS yang dijuluki dengan Thelma, dengan hanya kursus motor selama lima hari lalu berangkat menuji ke timur arah India.

Mereka berdua tidak benar-benar tahu apa yang mereka lakukan, tapi mereka haus akan petualangan dan keinginan untuk sukses,

Perjalanan ke India

Tiffany merasa Thelma paling sering jauh dibandingkan motor manapun didunia, mereka jatuh dua atau 3 kali dalam sehari pada awal-awal keberangkatan, dan hal tersebut terjadi dijalanan aspal yang mulus di Eropa barat.

Tapi mereka yakin nantinya akan terbiasa, hari demi hari, minggu demi minggu dilaluinya sampai akhirnya mereka bertemu dengan medan yang sulit di Pakistan dan India.

Mereka kurang pengalaman off-road sehingga agak terhambat perjalanannya dan akhirnya mereka berhasil menaklukkan jalanan tersebut.

Reaksi orang-orang sebelum berangkat

Ada banyak wajah terkejut sebelum mereka berangkat, yang paling penting adalah keluarga mereka mendukung.

Ada satu orang yang bereaksi negatif yaitu di toko sepeda ketika mereka pergi untuk membeli jaring kargo. Ia bertanya untuk apa mereka melakukan hal ini, sedang ia sendiri dulu pernah merencanakan hal yang sama selama 10 tahun.

Dan memodifikasi motornya selama 3 tahun tapi tidak terlaksana, dan ia mengatakan kepada mereka tidak akan berhasil dan bisa melakukannya.

Mereka tidak pulang

Setelah banyak petualangan sepanjang perjalanan, mereka mencapai India dan berkeliling disana, mereka sadar bahwa hidup di jalanan dengan motor adalah cara terbaik untuk melihat dunia.

Jadi mereka memeriksa saldo rekening bank dan membuat keputusan untuk melihat apakan bisa melanjutkan petualangan ke Australia dan akhirnya mereka sampai juga ke Australia via Asia tenggara.

Mereka berhasil melewati Asia tenggara, mencapai pantai barat Australia dan menyeberang ke Sydney. mereka mendapatkan pekerjaan di Australia, lalu menabung dengan giat dan akhirnya bisa pulang ke rumah melintasi jalur Afrika.

Mereka merasa seoah-olah memiliki seluruh waktu didunia, tidak ada jadwal perencanaan yang penting mereka tetap berkendara motor sampai kehabisan uang.

Temukan Passion mu

Setiap hari mengendarai motor terasa seeprti sebuah petualangan, kebebasan untuk pergi kemanapun dan rasa kemandirian itulah yang membuat mereka jatuh cinta.

Di atas motor mereka menjadi bagian dari landskap dan tidak hanya sekedar melintasinya, terutama saat mengendarai motor di jalanan pedesaan terpencil.

tak jarang mereka dikelilingi oleh orang-orang yang bertanya paea mereka, sebelum mereka melepas helm, makin terkejut ketika mereka tahu dibalik helm tersebut ternyata wanita.

Hidupku diatas roda

Tiffany telah berpetualang melintasi benua Amerika dari puncak Alaska ke Tierra del Fuego di ujung selatan Amerika Selatan.

Lalu ada dua penyeberangan lagi di Asia dan mereka menjadi pengendara motor pertama yang melintasi Asia melalui ketiga rute klasik dalam prosesnya.

Rute Selatan ke singapure, rute Tengah ke Beijing melalui Tibet dan Base Camp Everest, serta rute Utara ke Tokyo melalui Mongolia, Siberia dan naik fery ke Jepang.

Pengembaraan Trans-sahara ke Timbuctoo serta lebih banyak perjalanan di Afrika timur, dua perjalanan luar biasa ke Madagaskar, penjelajahan Kalimantan dan beberapa perjalanan ke Asia Tengah.

Tiffany juga telah kembali ke Amerika Selatan beberapa kali untuk menjelajahi daerah-daerah yang belum dilaluinya

Hidup ini manis, Tiffany bisa mewujudkan impian untuk bepergian dengan motor dan mencintai kehidupannya yang rumit, Ia bekerja paruh waktu sebagai pekerja muda dengan anak-anak yang tinggal di komunitas paling tertinggal dan tinggal di Lands End bagian yang paling indah dari Inggris.

Sekarang giliran kalian para wanita muda

Lakukanlah! kejar impian mu karena kalian tidak akan pernah tahu apa yang dapat kalian raih sampai kalian mencobanya.

Berkendaralah motor dengan hati-hati di negara lain, karena kondisi jalan dan gaya mengemudi sangat berbeda-beda dengan di Eropa Bsarat dan Amerika Utara.

Jika meminta saran kepada orang lain, tanyakan saja pada mereka yang telah melakukannya, tiffany pikir dengan perjalanan pertama itu.

Ia dan Becky telah menunjukkan bahwa bukan hanya laki-laki saja yang bisa melakukannya perempuan juga bisa

Kalian tidak perlu banyak uang, tiffany berangkat tanpa mengetahui apapun tentang motor, namun mereka tetap ingin melakukannya.

Yang paling penting adalah keinginan untuk maju dan keyakinan pada diri sendiri bahwa kalian bisa melakukannya, atau setidaknya cobalah dengan benar.

Ada pro dan kontra menjadi traveler wanita, Tiffany selalu menghimbau untuk berhati-hati saat berada di negara baru, terutama yang mungkin memiliki budaya yang berbeda.

lihatlah sekeliling kalian dan amati bagaimana perilaku wanita setempat dan bagaimana mereka diperlakukan dan pelajarilah.

Maksimalkan persahabatan dan perjumpaan kalian dengan penduduk lokal dalam perjalanan, percayalah pada insting kalian untuk mengetahui kapan kalian bisa menerima undangan ke rumah untuk makan malam.

Dan kapan kalaian mungkin perlu berteriak keras-keras dan berlari secepat mungkin, kesadaran akan keselamatan diri dan pertahanan diri akan membuat kalain merasa lebih percaya diri saat perpetualang ke luar negeri naik motor, terlebih lagi bila kalian berpetualang sendirian.

Touring bareng Tiffany

Selama 25 tahun dan ribuan mil setelah perjalanan pertama itu dan sekarang Tiffany membantu orang lain melakukannya, ia memutuskan untuk menjadi guide freelence, ia mendapat kesempatan untuk berbagi passion dan minatnya bersama orang lain.

Ia menjadi road captain dan memberi konsultasi tentang touring ke Asia, afrika dan Amerika Latin. jika kalian ingin bergabung dalam petualangan ini, lihatlah tour mereka yang akan mengadakan perjalan ke Amerika Selatan, Asia tenggara dan Madagaskar pada tahun 2021

 

BACA JUGA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

- Advertisement -

Popular Articles

automoto.id We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications