FAST selaku exclusive distributor alat pemadam Hartindo AF31 hadirkan alat pemadam yang mampu meredam panas dan memadamkan api pada baterai lithium yang terbakar.
Automoto – Salah satu hal yang harus diwaspadai oleh pengguna mobil listrik adalah terjadinya kebakaran akibat kerusakan pada baterainya. Karena itu PT Famindo Alfa Spektrum Teknologi (FAST) hadirkan alat pemadam Hartindo AF31.
Dari serangkaian uji coba yang dilakukan FAST, terbukti bahwa api dari baterai lithium yang terbakar tak bisa dipadamkan oleh alat pemadam (APAR) konvensional.
Dipaparkan Dean Zen, Direktur Marketing FAST, hal itu akibat suhu api dari baterai yang terbakar terlalu tinggi.
“APAR konvensional yang menggunakan powder dan clean agent hanya didesain untuk memadamkan api di bawah 700°C. Sedangkan api dari sumber baterai lithium dimulai dari 1000°C hingga 2000°C,” terang Zen di Jakarta (16/1).
Baca Juga : Mobil Listrik Terbakar, APAR Konvensional Sulit Padamkan Api Dari Baterainya
Karena itu, FAST menghadirkan APAR Hartindo AF31 yang mampu meredam panas dan memadamkan api pada baterai lithium yang terbakar dengan julukan “Lithium Fire Killer”.
“Kami memiliki perhatian lebih terhadap pengamanan kemungkinan terjadinya bencana kebakaran api yang dihasilkan oleh kendaraan listrik,” katanya.
Perlu diketahui bahwa api yang ditimbulkan dari baterai lithium memiliki klasifikasi khusus, dimana kekuatan daya sembur api tersebut bermain di kisaran 1600~2000 derajat celcius.
Belum lagi, berbagai media pemadaman seperti jenis bubuk (powder) yang memiliki kemampuan meredam api paling tinggi di 700 derajat celcius dan juga air sebagai media konvensional pemadaman ditemukan tidak efektif untuk memadamkan api tersebut.
Pasalnya, api dari baterai lithium ini dapat menyala terus-menerus selama masih ada daya yang tersimpan di dalam baterai walaupun direndam dalam kolam air sekalipun.
“Dalam hal ini, perlu ada perlakuan khusus untuk meredam daya lonjak suhu yang drastis dari baterai lithium ini yang dikenal sebagai thermal runaway,” cetus Zen.
Baca Juga : Taksi Udara S-A2 Dari Hyundai Motor Diluncurkan di CES 2024
“Hingga saat ini kami dengan gigih secara terus menerus memperkenalkan Hartindo AF31 sebagai produk lokal yang ditemukan dan dipatenkan oleh anak bangsa Indonesia sebagai pemadam api dari baterai lithium yang paling efektif di dunia kepada para pihak yang menurut kami sangat membutuhkan,” sambungnya.
Hal tersebut, lanjut Zen, telah dibuktikan oleh berbagai sertifikasi yang dimiliki atas uji coba yang telah kami lakukan di berbagai belahan dunia mulai dari Amerika, Inggris, Kanada, Perancis, Singapura, dan juga Malaysia.
Dari serangkaian uji coba yang telah dilakukan FAST, media pemadam api milik Hartindo AF31 memiliki sifat pendingin yang dapat menghentikan thermal runaway serta mencegah penyalaan ulang dari baterai lithium yang terbakar.
Atas berbagai uji laboratorium tersebut pula diketahui bahwa Hartindo AF31 merupakan pemadam yang yang sangat aman untuk manusia, hewan, dan juga lingkungan.
“Pernah terterjadi, seseorang berhasil memadamkan api dengan salah satu jenis APAR konvensional justru kehilangan nyawa akibat menghirup zat berhaya yang ditimbulkan dari reaksi kimia APAR itu.”
“Oleh karena itu, penemuan mutakhir ini kami persembahkan untuk masyarakat Indonesia dan juga dunia sebagai alat pengaman yang diperlukan untuk ekosistem kendaraan listrik, mulai dari kendaraannya sendiri berupa APAR dan juga suppression system, tempat pengisian ulang daya (charging station), hingga pengamanan pada gudang-gudang penyimpanan baterai lithium,” ucapnya.
Di sisi lain, FAST pun mengembangan sebuah alat untuk pencegahan terjadinya kebakaran pada mobil listrik.
FAST berkolaborasi dengan PT Nusantara Karya Reksa Internasional memproduksi sebuah produk dengan nama “Battery Life Alert Diagnostic” atau bisa disebut dengan Ballistic.
Produk ini berfungsi sebagai aplikasi pemantau dan juga sistem peringatan dini dari kemungkinan terjadinya bencana terbakarnya baterai lithium pada kendaraan listrik.
“Produk ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi baterai secara live dengan mengontrol kondisi kelembaban, temperatur, vibrasi, hingga asap yang ditimbulkan dari awal mula terjadinya thermal runaway,” jelas Zen dalam pemaparannya.
Dalam kesempatan itu Zen juga berpesan, melihat kondisi saat ini langkah pertama yang harus dilakukan oleh pemilik mobil listrik jika terjadi indikasi terjadinya kebakaran pada mobil listriknya, segeralah menjauh dari mobil itu.