Bahagia itu sederhana, dengan berkemah dan mengendarai motor Honda cub saja sudah bisa membuat hati senang untuk bisa menikmati kebebasan maksimal.
Automoto – Ada banyak jenis touring dengan mengendarai motor, touring yang melibatkan orang mengendarai motor besar salah satu yang populer dalam dunia otomotif motor,.
Namun touring dengan motor berkapasitas kecil tanpa menggeber gas alias mengendarai motor dengan santai sangatlah menarik bagi sebagian orang.
Seperti dua anak muda Jepang yang sama-sama menyukai motor ini, dengan menyewa motor Honda Cross dan Hunter Cub di persewaan motor Honda Go Bike Rental mereka berdua berangkat touring ke Shitamachi selama 1 malam 2 hari.
Honda Cross Cub 110 berkubikasi 109cc dan Honda CT125 serta Hunter Cub berkubikasi 124cc, keduanya berplat nomer warna merah muda karena kubikasinya dibawah 125cc dan tidak boleh dikendarai di jalan tol, jadi mau tidak mau harus melewati perbukitan untuk mencapai Shitamachi.
Jelas saja sangat berbeda jika touring dengan menggunakan motor gede dengan kecepatan tinggi, namun touring menuruni jalanan bukit dengan motor kecil rasanya lebih menyenangkan.
Pertama jalanannya menurun sehingga bisa menikmati pemandangan yang indah, singgah di tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi serta jalanan yang belum pernah dilewati sebelumnya.
Disisi lain meskipun kalian pernah pergi ke sebuah tempat mengendarai motor dengan kencang sebelumnya, dengan mengendarai motor menggunakan motor berkapasitas kecil ini sangatlah santai dan bisa menikmati pemandangan semaksimal mungkin.
Mereka berdua dalam pengalaman touringnya kali ini merencanakan sekalian berkemah, selain motor mereka juga menyewa perlengkapan camping namun barang-barang bawaannya milik mereka.
Kabur dari kota
Tujuan mereka berdua melakukan touring dan berkemah di ibaraki, jadi mereka berdua memulai dari Tokyo dan mengambil rute nasional 6 untuk melarikan diri dari pusat kota.
Memang ramai dan membutuhkan waktu lama untuk sampai ke Chiba, namun Motor kecil yang digunakannya berhasil bergerak mengikuti arus bahkan di tengah kemacetan lalu lintas mereka dengan mudah melewarinya walau dengan kecepatan yang santai.
Dengan menggunakan motor kecil ini mereka bisa santai mengendarai motor karena tidak ada kopling dan mereka menikmati perjalan walau harus melewati kemacetan lalu lintas.
Setelah berkednara sepanjang route 6 dan memasuki ibaraki, tibalah waktunya makan siang, Mikasa shokudo merupakan restoran dengan suasana retro era Showa dan karena terletak disepanjang rute 6 digunakan sebagai area layanan bagi pengemudi truk dan sopir taksi.
Untuk mengisi energi dan memulihkan stamina untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya mereka makan siang di restoran yang penuh gaya, namun cafetarianya bergaya kuno sambil menikmati kopi lalu melanjutkan minum kopi.
Dikarenakan mereka berdua melakukan tour di musim hujan maka. tak lupa membawa jas hujan dan selalu memantau ramalan cuaca, diramalkan cuaca berawan maka mereka melanjutkan perjalanan selang beberapa jam hujan mulai turun dan mereka mengenakan jas hujan sambil melanjutkan perjalanan.
Hingga akhirnya hujan reda sampailah mereka di Ibaraki tempat tujuan mereka melakukan touring santai ini, cuacam masih mendung, namun rasanya bagi mereka sangatlah menyenangkan untuk melaju melintasi pemandangan tanpa ada benda-benda tinggi yang menghalangi pandangan mereka.
Dengan mengendarai motor kecil dan berjalan pelan, memungkinkan bisa menikmati pemandangan dan aroma sekitar perjalanan, ini merupakan perjalanan touring yang sempurna untuk berkeliling disekitar jalanan yang dilewati.
Setelah melintasi pedesaan, mereka melewati jalanan yang berkelok-kelok melalui hutan dan kemudian ketemu pedesaan lagi, perjalanan tidak semulus melewati rute 6, mereka berdua makin memelankan laju motor mereka karena pemandangan berwarna hijau sangat menyejukkan mata dan mereka sangat menikmati hal tersebut.
Dan akhirnya mereka berdua sampai di sebuah kota pesisir Oarai, Kota yang terdapat pasar ikan tempat berkumpulnya ikan-ikan segar dan mereka belanja untuk kebutuhan berkemah. selain pasar ikan juga terdapat beberapa toko ikan dibeberapa tempat lain di kota Orai, mereka belanja sayuran lobak dan beberapa kebutuhan lainnya.
Di Kota Oarai mereka menemukan sebuah tempat dengan papan nama “Museum Oarai Marlin” mereka sempatkan untuk mampir untuk melihat-lihat dan tidak hanya membeli ikan saja tapi juga membeli kerang, cumi dan udang.
Berkemah
Setelah berkendara kurang lebih 20 menit dari Oarai akhrinya mereka sampai di tempat perkemahan yaitu GIardino Camp, motor boleh dikendarai dilokasi perkemahan, dan terdapat sumber listrik, ada shower dan juga dapur.
Mereka berdua mendirikan tenda kemudia mulai memasak untuk makan malam, dari bahan yang sudah mereka beli, mereka memasak Bouillabasisse menggunakan kompor gas dan memasak lobak shihitamichi yang terkenal enak.
Bouillabaisse adalah hidangan rebusan makanan hasil laut, pertama rebus air dengan api kecil, sambil mengiris bawang putih dan bawang bomay, kemudian goreng bawang putih dengan minyak zaitun dengan api kecil untuk mengeluarkan aromanya, sambil di aduk-aduk agar tidak gosong.
Kompor jetboil yang mereka bawa memiliki rentang penyesuaian panas yang lebih luas, bisa digunakan pada suhu yang rendah tanpa masalah, efisiensi termal dari jetboil tersebut sangat baik, bahakan pada panas yang sangat rendah sehingg memiliki daya yang cukup tinggi dan bisa diatur seperti kompor gas dirumah.
Setelah aroma bawang sudah habis tambahkan lagi bawang bombay, goreng terus denga api kecil sambil diaduk agar empuk dan tidak gosong.
setelah bawang goreng berubah warna coklat ke emasan, masukkan satu kaleng saus tomat , tambahkan air secukupnya dan kemudian masukkan bahan-bahan seafood, setelah mendidih tambahkan satu atau dua sendok makan wine putih sebelum mendidih, tambahkan kaldu tunggu sampai mendidih dan masak.
Pulang Ke Rumah
Pada hari kedua, mereka akan kembali ke Tokyo melalui rute yang berbeda dari saat berangkat, mereka melintasi rute 5i di pinggir pantai, yang membentang disepanjang pantai dari Oarai menuju Chiba, merupakan jalan besar dua jalur yang memunkinkan bisa melihat sekilas lautan saat mengendarai motor.
Setiap menemukan spot yang menerut mereka asyik dan indah untuk berforo-foto maka mereka berhenti sebentar menikmati kebebasan yang sebenarnya tanpa memikirkan pekerjaan seperti hari-hari biasa mereka.
Mereka mampir ditepi laut dan menemukan tempat parkir dimana mereka berkendara hingga ke pasir pantai, sehingga mereka bisa merasakan air laut walau mereka tidak bisa berenang.
Setelah puas bermain pasir dan air laut mereka akhirnya mampir ke restoran untuk makan sashimi di restoran Uokoshoku shokudo. restoran gaya retro, mereka sangat beruntung dengan melakukan touring naik motor karena bisa kemana-mana dan bisa mampir menciipi menu restoran lokal di tempat yang mereka lewati.