Nasi Merah “Sekihan” Hidangan Untuk Perayaan Di Jepang

Sekihan adalah hidangan masakan Jepang yang biasanya digunakan untuk sebuah peringatan ulang tahun aatau pernikahan. 

Automoto – Diceritakan oleh orang-orang Jepang terdahulu menjelaskan bahwa orang-orang Jepang sudah memakan nasi Sekihan ini sudah mulai seribu tahun lalu, Tapi konsep Sekihan sebagai hidangan untuk acara perayaan baru populer sekitar satu abad lalu.

Sekihan berarti nasi merah, sejak jaman dahulu kala orang-orang Jepang beranggapan bahwa warna merah sebagai pengusir roh jahat.

Sekihan disajikan diseluruh kota di Jepang, tapi setiap daerah memiliki bahan dan cara pembuatan yang berbeda. Di Hokkaido misalnya, mereka tidak menggunakan kacang Azuki tetapi menggunakan kacang merah Amanatto, dibeberapa daerah di Jepang Sekihan juga dipakai untuk upacara pemakaman.

Kalau di Indonesia sudah ada beras merah, jadi tinggal memasak saja nasinya sudah merah, namun Sekihan cara orang Jepang membuat nasi merah beragam, disini kita akan sedikit memerikan resep bagaiimana cara orang Jepang membuat Sekihan.

Cara membuat nasi Sekihan sebuah hidangan klasik Jepang untuk keperluan Perayaan mereka menggunakan cairan kemerahan yang diambil dari air rebusan kacang merah Azuki untuk mewarnai beras ketan Mochigome dan kemudian dimasak dengan kacang azuki.

Untuk membuat 4 porsi Sekihan bahan-bahan yang diperlu disiapkan antara lain:

• 300 gram beras ketan (Mochigome)
• 40 gram kacang merah Azuki
• 1/4 sendok teh garam

Bumbu tabur yang diperlukan:

• 1 sendok makan wijen hitam
• 1/4 sendok teh garam

Persiapan :

1. Pertama cuci bersih kacang azuki (kacang merah) kemudian disaring, lalu masukkan kedalam panci berisi air sampai semua kacangnya terendam dan rebus hingga mendidih lalu tiriskan.
2. Masukkan kembali Kacangnya kedalam panci, tambahkan air sebanyak 600ml dan rebus dengan api sedang, ketika air mulai mendidih jangan lupa kecilkan api, kemudian tutup panci dan rebus selama 18 hingga 20 menit. masak dengan api sangat kecil agar kacang tidak terlalu matang dan pecah.
3. Setelah sekitar 18 menit, buka tutup panci dan cicipi satu butir kacang apakah sudah empuk, jika sudah maka matikan kompor.
4. Gunakan saringan dan mangkuk, tiriskan kacang azuki dan simpan air tirisan sisa rebusan di mangkok. kemudian tutup kacang dengan plastik atau penutup  agar kacang tidak kering,
5. dinginkan air rebusan kacang azuki dan tuang kedalam mangkok agar terpapar dengan udara sehingga warna cairannya menjadi lebih cerah.
6. Bilas beras ketan dengan saringan sambil diaduk-aduk dengan menggesekkan setiap bulir beras dengan jari selama sekitar 10 kali, lalu biilas untuk kedua kalin ya, dan tiriskan serta diamkan selama sekitar 10 menit.
7. Diamkan selama 30 hingga 40 menit agar beras menyerap air, tambahkan garam dan aduk hingga rata. masukkan kacang yang azuki yang sudah direbus dan tutup pancinya masak dengan api sedang.
8. Ketika sudah mendidih, kecilkan api, rebus lagi selama 12 menit, setelah itu matikan apinya, jangan lupa buka tutup pancinya dan diamkan untuk proses mengukus selama 10 menit.
9. Siapkan bumbu tabur gomashio, masukkan biji wijen hitam/putih dan garam kedalam wajan dan panggang dengan api kecil, ketika sudah mengeluarkan aroma, kira-kira sekitar 1 menit, taburkan gomashio diatas kertas untuk didinginkan.
10. Sisihkan nasi merah sekihan kemudian aduk-aduk, sebarkan nasinya di wadah yang besar dan letakkan kacang azuki diatasnya, kipas-kipas untuk mendinginkannya.

    aduk-aduk hingga rata, ketika sudah dingin sajikan di mangkuk atau kotak khusus berpernis kalau di jepang disebut Juubako, lalu taburi dengan gomashio secukupnya dan selamat menikmati.

Mudah bukan untuk membuat masakan Jepang sekihan, jadi tunggu apa lagi silahkan dicoba dirumah, bisa untuk sarapan pagi juga bisa untuk cemilan ketika kita bosan makan nasi putih.