Automoto – Motor MV Agusta 750S tahun 1973 yang telah direstorasi ini dulunya dikirim kepemesan pertamanya berkebangsaan Jerman, kemudian dijual kepada seseorang berkebangsaan Inggris dan telah direstorasi, perlu kita ketahui bahwasannya motor ini termasuk Superbike yang sangat mumpuni di-era tersebut dan harganyapun terbilang mahal, jumlah motor yang telah diproduksi tercatat sebanyak 583 unit. Sejak diperkenalkan pada tahun 1970-an, motor tersebut banyak mendapatkan pujian dari kebanyakan penggila motor walaupun pada saat itu harga motor ini 3 kali lipat dari harga Honda CB750.
Selama masa produksi mulai tahun 1970 hingga 1975 tercatat sebanyak 583 unit motor MV Agusta 750S, hal ini bukan karena tidak adanya ketertarikan para pecinta motor untuk memilikinya atau modelnya, namun dikarenakan karena harganya yang mahal. MV Agusta telah mengembangkan mesin motor transverse inline-four sejak tahun 1950. setelah menggandeng 2 engineer top dari Gilera untuk mengembangkan kembali mesin inline-four dengan lebih cermat untuk menjadi mesin yang handal dan mampu meraih juara diajang balap motor di Eropa.
Mesin Transverse inline-four baru berkubikasi 500cc ini mampu meraih sebuah kesuksesan yang gemilang sama seperti kemenangan-kemenangan motor pendahulunya, tercatat sebanyak 270 kali balapan di ajang Grand Prix motorcycle, dan 38 kali di event World Rider’s Championship serta 37 kali di ajang World Constructor’s Championship. Dari situ maka dikembangkan Mesin DOHC inline-four berkubikasi 743cc yang menghasilkan tenaga sebesar 72 bhp pada putaran 9.200 rpm sehingga MV Agusta 750S dianggap sebagai superbike yang sangat layak untuk diproduksi massal.
Masa perjalanan kejayaan MV Agusta 750s ini diawali pada tahun 1920-an, ketika 2 enggineer Carlo Gianni dan Piero Remor yang keduanya sama-sama berkebangsaan Itali merancang mesin DOHC inline-four cylinder berkubikasi 500cc yang menghasilkan tenaga standard sebesar 28 bhp dijamannya. sebenarnya mesin inline-four cylinder ini bukanlah ciptaan pertama yang dipasang pada motor, namun sistem transverse ini merupakan ciptaan pertama bagi mereka, pendek kata mesin dipasang sejajar dimana mesin-mesin pendahulunya dipasang secara longitudinal sehingga wheelbase-nya dibuat lebih tinggi serta pada silinder belakang tidak mendapatkan pendinginan yang maksimal.
Walaupun Gianni dan Remor telah mendemonstrasikan konsep mesin baru ini, mereka tidak mendapatkan dukungan dana yang cukup dari perusahaan, kemudian proyek tersebut dilanjutkan oleh seorang engineering dari sebuah perusahaan pesawat terbang C.N.A, maka mesin DOHC inline-four ini berhasil disempurnakan dengan dukungan sistem pendinginan liquid-cooling dan tambahan supercharger sehingga berhasil meningkatkan powernya hingga mencapai lebih 80 bhp. dari pengembangan mesin baru yang berjuluk “Rondine” ini, 2 motor MV Agusta berhasil menjadi juara 1 dan 2 di ajang balap Tripoli Grand Prix pada tahun 1953 di Itali, karena keberhasilan ini Guiseppe Gilera dari perusahaan motor Gilera Motor Company membeli desain motor berikut hak patennya dan peralatan-peralatan lainnya yang berhubungan dengan pembuatan mesin tersebut.
Kemudian Tim dari Gilera memodifikasi mesin yang memiliki julukan Rondine ini dan terus mengikuti beberapa kejuaaraan balap hingga perang dunia kedua meletus pada tahun 1939, hingga akhirnya setelah perang dunia ke-2 usai, mesin transverse inline-four baru di desain ulang dari nol dan mesin tersebut termasuk mesin motor yang paling canggih dijamannya dan menghantarkan tim balap Gilera meraih beberapa kemenangan diberbagai ajang balap motor di Eropa.
Selanjutnya MV Agusta ditangani oleh chief enginineer desainer dan chief mechanic baru yaitu Piero Remor dan Arturo Magni. Remor disebut sebagai salah satu pencetus terciptanya mesin Transverse inline-four pertama pada tahun 1920. Masa ini adalah masa kejayaan bagi MV Agusta, kedua engineer tersbut mengerjakan proyek untuk mendesain mesin Tranverse inline-four 500 cc yaitu sebuah mesin yang sama dengan desain Gilera pada awal-awal dengan observasi kemungkinan suku cadang bisa diubah.
Setelah dikembangkan bertahun-tahun, alhasil para penggemar balap grandprix berharap ada versi street-legal-nya, namun perusahaan menolak keinginan mereka dengan alasan mereka enggan bila dikalahkan dengan motor-motor perusahaan lain ketika melakukan balap secara pribadi.
Akhirnya pada tahun 1965 MV Agusta merilis MV Agusta 600 motor model cruiser dengan mesin transverse kebanggan mereka yang berkubikasi 600cc, namun sayangnya motor tersebut performanya tidak sesuai harapan sehingga harganya dijual dengan setengah harga dan peminatnya kurang. MV Agusta 600 ini merupakan sebuah kegagalan dalam pemasarannya. sehingga untuk mengobati bagi para pecinta motor MV Agusta maka dikembangkanlah model MV Agusta 750S pada tahun 1970. dengan mesin berkubikasi 743cc dan memiliki power sebesar 72 bhp pada putaran mesin 9.200 rpm dan top speed mencapai 200 km/jam dan harganya dijual 3 kali lipat dari harga Honda CB750 yang digolongkan sebagai salah satu motor mewah dijamannya.
Nah sahabat automoto, motor MV Agusta 750S 1973 yang ada diphoto ini adalah salah satu motor MV Agusta yang masih terselamatkan dengan fitur twin disc brake, carburator menggunakan Dell’ortho yang berukuran 27 mm, valve lebih besar dan performa camshaft juga lebih tinggi serta rasio perbandingan kompresinyapun juga lebih ditingkatkan dari aslinya. motor tersebut juga dilengkapi dengan fairing dan carburator diganti dengan SS1 Competition yang harganya lebih mahal dari carburator pabrikan, motor tersebut di lelang dengan tafsiran harga 60.0000 – 70.000 euro atau sekitar 1.1 – 1.3 M yang dilelang di silverstone auction pada tanggal 30 juli. harga segitu memang fantastis untuk sebuah motor rare item bukan? untuk spesifikasi lengkap silahkan kunjungi disini