Kesan mengendarai Vespa GTV300, desain baru penuh nostalgia dan performa akselerasi atraktif yang meninggalkan skutik gede 250cc
Automoto – Vespa GTV300 baru merupakan model yang menambahkan citra sporty untuk touring yang diwarisi dari model sebelumnya, vespone.
Tidak hanya gayanya yang merupakan perpaduan antara model klasik dan modern, namun kualitas kendaraannya juga modern dan sporty.
Piaggio adalah group perusahaan Itali yang memiliki banyak merek, termasuk Aprilia yang membuat kemajuan dalam balapan motoGP sebagai produsen model sport.
Moto Guzzi yang terus mempertahankan keasliannya, diantaranya merek Vespa telah mengukuhkan genre skuter dan dijual di lebih 80 negara didunia.
Vespa pertama muncul pada tahun 1946 setelah berakhirnya perand dunia ke-II, struktur aslinya yang mencakup bodi tertutup penuh.
Dibentuk dari plat baja dan suspensi model kantilever, menggunakan tehnologi manufaktur Piaggio yang awalnya merupakan produsen pewasat terbang.
Selanjutnya dalam film Roman Hpliday tahun 1953, adegan dimana seorang reporter surat kabar berjas dan seorang putri menggunakan rok mengendarai vespa melintasi jalan-jalan Roma tiba-tiba menjadi terkenal dan menjadi identik dengan skuter.
Saat ini terdapat delapan jenis Vespa yang diperkenalkan di Jepang, mulai dari kapasitas 125cc hingga 300cc, test drive GTV300 I dilengkapi dengan mesin 278cc terbaru dan terkuat di serinya.
Menawarkan performa tenaga yang dinamis, namun tampilannya dengan lampu spatbor yang khas dan pegangan pipa terbuka, mengingatkan pada vespa balap yang memulai debutnya pada tahun 1951.
Rasa kendaraan retro, karakternya yang menggabungkan unsur-unsur modernitas dan klasik yang kontradiktif.
Tidak hanya unik diantara motor atau skuter merek Jepang, taiwan dan china yang kaya akan skuter.
Banyak skuter merek Jepang dikelas yang sama memiliki jarak sumbu roda yang panjang dan posisi duduk yang rendah bagi pengendara untuk memastikan stabilitas dijalan lurus,Â
Sedangkan Vespa mengutamakan kemampuan manuver dan kemduahan bermanuver didalam kota, dengan jarak sumbu roda mendekati skutik kelas 125 cc dan posisi duduk yang tinggi.
Vespa GTV300 dapat bergerak dengan lancar melalui gang-gang sempit, dan berkat bobotnya yang ringan yaitu 163 kg dan sudut kemudi yang besar, Vespa dapat dimasukkan dan dilepas dengan mulus ditempat parkir yang sempit.Â
Mereka yang baru pertama kali mengendarai vespa akan meresakan bahwa penangannya sangat cepat.
Hal ini tidak hanya terkait wheelbase dan pusat gravitasi yang disebut diatas, tetapi juga struktur rangka monocque yang menjadi identitas vespa.
Skuter yang dikendarai dengan kaki sejajar dengan lantai plat ini memiliki rangka utama berupa pipa yang ditempatkan pada posisi rendah dan dialapisi dengan bagian resin.Â
Kelemahan dari rangka tipe underbone tersebut adalah sulutnya mengontrol kekakuan arah memanjang dan puntir.
Sehingga seluruh bodi cenderung bergerak naik turun saat melewati celah, serta ban depan dan belakang cenderung menjauh saat menikung.
Disisi laim rang monocoque vespa memiliki kekakuan yang tinggi karena lapisan bodi terluar sendiri merupakan kerangkanya, sekalipun terjatuh saat melakukan pengereman mendadak bodi tidak akan terpelintir.
Kekakuan dan karakteristik pengoperasian suspensi depan dan belakang juga telah disetel dengan cermat, dan kenyamanan berkendara begitu tenang sehingga banyak orang yang tidak percaya dengan ban berdiameter kecil ini memiliki manuver yang baik.
Ban standar yang dipakai adalah Maxxis berukuran 12 inci yang tahan lama, mesinnya adalah mesin HPE baru yang didasarkan pada “Quaser” satu silnder berpendingin air, 4 katup danya dipasang di skuter Piaggio Group dan telah mendapat sambutan hangat atas kinerja dan kehandalannya.
Era Quaser 244cc mengutamakan tenaga dasboar dan secara aktif menggunakan rentang putaran tinggi.
Sehingga start dari nol terjadi secara tiba-tiba dan sulit ditangani, serta rentang putaran yang tinggi dan sedikit tidak nyaman.
Namun bore dan stroke masing-masing ditingkatkan sebesar 3mm menjadi 278cc, mesin baru telah mengubah karakteristik menjadi “lembut namun bertenaga sehingga cocok sekali untuk digunakan keliling kota.Â
Tenaga maksimal yang dikeluarkan yaitu sebesar 24HP setara dengan skutik 250cc Jepang, namun kecepatan putaran torsi maksimum yang dihasilan lebih rendah yaitu 5.250 rpm.
Ditambah dengan bobot 163 kg dan pengaturan rasio transmisi otomatis yang cocok untuk dikendarai dalam perkotaan. Berkendara paling nyaman pada kecepatan 100 km/jam.
Fungsi tambahannya sederhana dibandingkan skuter Jepang, namun dilengkapi dengan abs dan ASR independen depan dan belakang, jok beroperasi secara eletrmagnetik, dan bagasi depan menajadikan skuter yang realistis.
Selain kepuasan kepemilikan yang dibwa oleh merek Vespa, bodi yang sporty, karakter mesin dan tampilan klasik menjadi ciri khas GTV yang penuh pesona yang tidak bisa diukur hanya dari kepraktisannya sebagai kommuter.