Budaya Sub-Kultur Underground Street Racing Di Jepang

Underground Street Racing scene di Jepang

Budaya balap liar underground di Jepang memiliki unsur-unsur  kedisiplinan, subkultur dan perbedaan etnis, masin-masing dari mereka menampilkan mobil yang berkarakter dan unik. 

Istilah Rouletzoku adalah istilah yang digunakan polisi jepang untuk melaporkan adanya balap liar ke tim polisi lainnya untuk melakukan pengejaran dan penghentian kegiatan balap liar yang  biasanya sering melakukan di area C1 Loop dan wangan.

Budaya balap liar underground yang paling terkenal yaitu Mid Night Club, yang banyak ditemukan melakukan balap liar underground dengan kecepatan tinggi di tengah malam hari di rute Wangan dan disepanjang tepi pantai disiang hari dengan

Mid Night Club menghilang dari peta pada tahun 1999 tetapi muncul kembali pada tahun 2020 sebagai tim penggerak lintasan balap. para pembalap Kaido yang biasa disebut dengan bosozoku memodifikasi mobilnya dengan estetika desain retro yang berlebihan dan hal ini terinspirasi dari mobil balap klasik jepang tahun 1970-an dan 1980-an.

Meskipun para pembalap Kaido secara harfiah berarti pembalap liar jalanan tetapi jarang terlihat melakukan balap di sirkuit, tetapi mobil-mobil modifikasi. mereka menjadi sejarah dan pengaruh dalam dunia budaya mobil diseluruh dunia hingga saat ini termasuk di Indonesia. 

Kanjozoku adalah para pembalap yang tergabung dengan mengendarai motor yang biasanya mengendarai motor Honda Civic mendapat namanya dari para pembalap liar yang menggunakan mobil Honda Civic yang telah dimodifikasi dan sangat berisik suara knalpotnya dan sering melakukan konvoi dan balapan di rute Kanjo loop di Osaka.

Berbagai klub Kanjozoku yang terkenal seperti salah satunya NO Good Racing dulu sering berlomba melintasi mobil lain dan berlari kencang menyalip mobil polisi, hal ini merupakan bagian dari permainan dan kesenangan para anggota klub kanjozoku, akhirnya polisi menindak keras para pembalap kanjozoku dan akhirnya mulai sirna. 

Sebagian besar klub kankozoku sekarang ini sudah bubar, dan banyak anggotanya yang keluar sama sekali dari klub tetapi hanya kadang-kadang saja berlomba di akhir pekan sekedar menghialangkan kepenatan, itupun dilakukan di sirkuit resmi bukan dijalanan.

Namun kadag kala masih ada sisa-sisa klub yang masih terlihat dan hanya melakukan konvoi berkeliling kota hanya untuk bersenang-senang saja. Jepang dikenal sebagai negara yang melahirkan olah raga drift,.

Para pembalap drift liar biasanya banyak melakukan balap di jalanan yang berkelok-kelok, disinilah mereka biasa memamerkan keahllian mereka, melakukan manuver dan ngepot di tikungan tajam dengan kecepatan tinggi.

Apakah sekarang di Jepang balap liar sudah tiada?

Balapan liar underground di Jepang memang melegenda, namun karena adanya undang-undang pemerintahan China dan penegak hukum telah melarang kegiatan ini, pemerintah memberikan sanksi berat terhadap siapa saja yang melanggar.

Mobil-mobil yang berperforma tinggi diberi perringatan untuk tidak dijadikan sebagai mobil balap dijalanan, akhirnya pemerintah Jepang mengantarkan ke era baru dalam dunia otomotif dengan banyak diproduksi mobil-mobill kecil dan ramah lingkungan, subkultur balap akhirnya lambat laun mulai sirna. 

Walaupun suasanan sekarang di Jepang sudah tidak seperti dulu lagi, dunia balap underground tetap masih menjadi aspek yang menarik dalam sejarah otomotif di negeri ini. sebagai penggemar mobil kita tentunya senang dengan gaya dan inovasi yang dibawa oleh para pembalap jalanan di Jepang tersebut, tanpa mereka car scene akan menjadi hal yang menoton dan biasa-biasa saja. 

Memang benar, kita tidak perlu menghormati tindakan ilegal mereka, tapi sejujurnya tanpa orang-orang tersebut dan mobil mereka yang telah di tuning dengan maksimal, beberapa video game balap dan balap jalanan menjadi favorit.

Pada akhirnya, semua penggemar mobil JDM berbagi tanggung jawab untuk membantu melestarikan integritas budaya otomotif Jepang yang terkenal ini. pernahkan kalian menyaksikan atau menonton secara langsung balap mobil di jalanan Jepang di kehidupan nyata? seperti apa pengalaman kalian?