Gaya mobil modifikasi Itasha memang tidak sepopuler mobil modif Jdm, tetapi para otaku yang selalu bangga dengan keberadaan mereka pasti tidak akan melewatkannya.
Automoto – Ada yang mengatakan bahwa mobil yang kita kendarai adalah cermin dari diri si pemilik mobil, namun jika kita berpikir pada sebuah mobil yang diberi sticker pada bumper mobil (itasha), apakah hal ini juga bisa mendiskripsikan si pengemudinya, seperti pada sebuah mobil FD Mazda RX-7 warna orang yang diberi livery anime girl und Panzer hampir menutupi body mobil, kira-kira bagaimana cerminan dari sipemilik mobil ini?
Itasha adalah mobil yang diberi sticker anime, tetapi kata itasha kalau diterjemahkan di google translate secara harfiah berarti “ mobil yang tersakiti”. di Jepang sendiri Itasha tidak begitu terkenal, namun orang-orang diluaran sana banyak yang ingin tahu apa itu Itasha.
Pada saluran youtube channel Tokyo Tuner mengadakan pertemuan Itasha untuk belajar lebih banyak tentang subkultur tuner yang unik, mereka mengundang para pemilik mobil-mobil berstiker untuk berbagi sedikit pengetahuan tentang apa itu Itasha.
Asal-muasal dari subkultur Itasha ini, berawal dari seorang otaku yang sangat gemar akan mobil. yang kemudian mobil kesayangannya di tempel sticker hampir diseluruh bodi mobil. untuk sticker vinil berukuran 1 meter persegi saja biayanya sudah cukup mahal, namun kinerja dan performa mobil tidak 1Hp pun bertambah kencang.
Hal pemasangan sticker pada mobil itu merupakan sebuah kebanggaan serta kegembiaran mereka dalam mengungkapkan rasa kesukaan mereka terhadap anime dan mobil. Otaku adalah sebutan bagi orang Jepang yang menyukai anime dan mangga, di Jepang sendiri fenomena tentang kecintaan terhadap anime atau mangga ini merupakan sebuah hal yang unik, meski demikian ada jutaan orang yang menggemarinya.
Terlebih lagi Jepang dikenal sebagai salah satu negara produsen otomotif terbesar yang pastinya dari hal ini juga banyak memunculkan club atau komunitas mobil, jadi tidak usah heran kalau orang-orang Jepang pada menyukai anime dan mobil.
Pada tahun 1980-an, ketika Jepang berada di masa kejayaan ekonomi (Buble gum) jalanan di Tokyo banyak terlihat mobil mewah import, dan sempat mobil produk asal negara Itali menjadi mobil idaman bagi orang kaya Jepang. sehingga muncullah bahasa slank “Itasha” yang diambil dari kata Ita- singkatan dari Italia dan sha adalah kendaraan dalam bahasa Jepangnya.
Seiring perkembangan jaman, Itasha akhirnya diartikan lain oleh para kaum muda Jepang, mereka mengartikan kata Itasha adalah mobil yang didekorasi , dengan kata lain kalangan anak muda-mudi Jepang bahwa “Itasha” diartikan gabungan dari kata “Itai” yang berarti sakit dan sha berarti kendaran, istilah tersebut diartikan secara harfiah menjadi mobil yang sakit, menyakitkan dompet, lantaran harga sticker itu tidak murah.
Trend Itasha di tahun 1980-an makin lama makin hits, mereka kebanyakan menghiasi mobil mereka dengan gambar tokoh-tokoh anime, manga atau video game. karakter yang dipilih biasanya perempuan bergaya imut dan seksi.
Hingga akhirnya pada tahun 2000 sub kultur tuner Itasha semakin banyak dikenal orang melalui jaringan internet, mobil-mobil ini mulai dilibatkan di event-event comiket 68 pada bulan Agustus 2005 di Tokyo, ajang pameran dan penjualan karya anime, cosplay dll.
Seiring dengan perjalanan waktu budaya subkultur ini berkembang menjadi itansha dan itachari yaitu dekorasi yang sama tetapi di aplikasikan kepada motor (itansha) dan pada sepeda gowes (itachari).
Selama beberapa dekade terahir kepopuleran subkultur ini sudah tersebar hampir ke seluruh dunia seperti Amerika, Brasil, Taiwan, philipina, Malaysia, inggris termasuk di Indonesia.
Pada tahun 2011 mobil bergaya itasha sudah mulai turun sirkuit baik sekala nasional maupun internasional, mobil mobil yang menjadi panutan seperti spa 24 hours, autobacs super GT, dan TT-zero, tim balap yang paling populer di masa itu adalah tim Good smile racing.
