28.2 C
Jakarta
Tuesday, September 17, 2024

Menilik Prospek Besar Mobil Listrik di Indonesia

Bicara tentang kendaraan listrik? Apa istimewanya perjalanan mobil listrik di Indonesia yang akhir-akhir ini sangat marak?

Automoto – Kendaraan Listrik (EV) sudah dikembangkan sejak lama. Beberapa pemain besar di Eropa, Amerika Serikat, dan Asia tergerak untuk membudayakan EV di negaranya. Sebagai salah satu negara yang paling banyak dilirik dari segi pertumbuhan ekonomi, sayangnya Indonesia baru saja terjun ke pasar EV, khususnya mobil listrik.

Di sisi lain, mobil Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) sudah lebih dulu diperkenalkan dan kehadiran mobil listrik di Indonesia tampaknya menarik minat masyarakat Indonesia.

Saat ini, ada beberapa produsen mobil bertenaga listrik yang sudah menjalankan rencananya di Indonesia, yaitu Toyota, Nissan, Hyundai, BMW, dan Lexus, wuling, Kia, Mercedes EQ, Mini,Neta, BYD, Chery, dan masih banyak kendaraan listrik lainnya yang sekarang ini banyak terlihat dijalanan di Indonesia dengan menggunakan plat nomer warna putih dengan strip warna biru yang menandakan mobil listrik.

BYD Dolphin Dinamic GIIAS 2024 resize

Produsen lain tampaknya akan terus berkiprah di masa mendatang. Misalnya, Toyota saja sudah berinvestasi sekitar $2 miliar untuk pengembangan EV di Indonesia dan Elon Musk sebagai CEO Tesla telah berbicara langsung dengan Presiden Indonesia untuk membahas peluang investasi di Indonesia.

Dari keadaan ini, perusahaan telah melihat alasan dan peluang di balik keputusan mereka tentang mengapa mereka harus memperluas pasar mereka ke Indonesia. terbukti di event-event pameran otomotif di tanah air banyak di rilis, dilaunching dan dipamerkan seperti diacara IIMS, GIIASS dan showroom-showroom mereka

Indonesia Berpotensi Besar

Secara umum, pada tahun 2018, Indonesia berada di peringkat keempat sebagai negara terpadat di dunia dengan sekitar 267,7 juta penduduk. Badan Pusat Statistik Indonesia melaporkan, ada sekitar 146,8 juta kendaraan di Indonesia, yang terbagi dalam mobil, bus, truk barang, dan sepeda motor. Data tersebut juga menunjukkan peningkatan jumlah mobil sekitar 1,9 juta dalam dua tahun (2016–2018).

Terus terang, porsi mobil pada angka ini hanya 11% karena lebih banyak orang Indonesia menggunakan sepeda motor sebagai transportasi harian mereka. Pada tahun 2019, beberapa model SUV dan LMPV mencatat pertumbuhan penjualan 5%, sementara penjualan merek secara umum turun hingga 10%.

Di tengah pandemi, penjualan kendaraan di Indonesia menurun drastis dan diperkirakan akan pulih pada tahun 2022. Meski penjualan sepeda motor juga terdampak, pertumbuhan penjualan dalam empat tahun terakhir lebih baik daripada penjualan mobil.

Mungkin sebagian dari kita berpikir, “Lalu, apa yang membuat mobil listrik istimewa? Bukankah sepeda motor listrik terlihat lebih menarik?” Jawabannya adalah: mobil listrik lebih banyak dibicarakan dan dikenal di Indonesia.

Dengan beberapa model mobil listrik baru yang hadir di Indonesia, hal itu dapat memicu konsumen masa depan dengan cara yang berbeda. disisi lain motor listrik juga tidak kalah peminatnya dengan mobil listrik, terbukti dijalanan jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia banyak dijumpai motor-motor tampa bersuara alias bertenaga listrik.

Regulasi Ada pada Pemilik EV

Sebelum tahun 2019, mobil listrik tidak begitu populer di Indonesia karena pemerintah belum siap untuk menerapkan kehadiran kendaraan ini. Setelah dua tahun, kini ada tujuh regulasi utama dari pemerintah tentang kendaraan listrik.

Salah satunya adalah tentang perubahan model perpajakan. Pajak mobil tidak lagi dibebankan berdasarkan model, tetapi berdasarkan emisi yang dihasilkan kendaraan. Artinya, pajak mobil listrik nol.

Di kota tertentu, seperti Jakarta sebagai ibu kota, ada “aturan ganjil-genap” di jalan raya Jakarta. Aturan tersebut menyebutkan bahwa pada tanggal ganjil, hanya kendaraan dengan nomor plat terakhir ganjil yang boleh lewat.

Aturan ini berlaku di jalan, hari, dan periode waktu tertentu. Yang membuat EV berbeda adalah tidak harus mengikuti aturan tersebut. Petugas dapat mengidentifikasi perbedaan antara mobil konvensional dan listrik melalui warna pelat nomornya.

Seiring upaya pemerintah untuk menyuntikkan dana ke pasar mobil listrik, saat ini mereka berencana untuk menambah lebih banyak stasiun pengisian daya listrik dengan tarif tertentu, sehingga konsumen tidak khawatir kehabisan baterai. Di beberapa tempat terkenal, seperti stadion Gelora Bung Karno, pengelola telah membangun stasiun pengisian daya yang dapat diakses secara gratis. Sekali lagi, gerakan seperti ini dari pemerintah dan pihak eksternal dapat merangsang pasar mobil listrik di Indonesia.

 

BACA JUGA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

- Advertisement -

Popular Articles

automoto.id We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications