25.6 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

AstraPay Dukung Optimalisasi Penggunaan QRIS yang Lebih Masif

Automoto – Bertampat di Toyota Auto2000 Sudirman, Menara Astra, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, AstraPay gelar Dialog Inspiratif AstraPay “Pengembangan Literasi Keuangan Digital Berbasis QRIS: Pendekatan Inovatif untuk Wilayah Indonesia” (13/6).

Acara ini digelar untuk terus memberikan kontribusi dalam mendorong peningkatan pemahaman literasi keuangan digital bagi masyarakat.

Indonesia telah mengalami transformasi signifikan dalam lanskap keuangan yang didorong oleh proses integrasi sistem pembayaran dengan perkembangan teknologi digital saat ini.

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) menjadi salah satu kunci inovasi yang telah berhasil merevolusi proses pembayaran menjadi lebih sederhana dan turut memberikan kontribusi yang besar bagi pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) AstraPay, Rina Apriana, menyebutkan bahwa AstraPay sebagai perusahaan penyedia layanan dompet digital dari group Astra memainkan peran penting dalam ekosistem pembayaran digital yang semakin berkembang.

AstraPay

“Dengan meningkatnya adopsi teknologi keuangan, penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) sebagai salah satu metode pembayaran digital juga semakin meluas dengan kemudahan dan kecepatan bertransaksi yang ditawarkan. AstraPay turut hadir mendukung optimalisasi penggunaan QRIS yang lebih masif untuk sejumlah merchant khususnya bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM),” tutur Rina.

Pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia tentunya harus diimbangi dengan peningkatan pemahaman dan literasi digital yang baik bagi masyarakat Indonesia yang masih minim. Dari data yang dikeluarkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menunjukkan tingkat literasi digital masyarakat Indonesia di tahun 2022 baru mencapai 41 persen.

Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, Diana Yumanita, mengatakan Bank Indonesia telah melakukan berbagai inisiatif untuk mendorong kemajuan sistem pembayaran digital pada optimalisasi QRIS di Indonesia.

Salah satu kelebihan yang sudah bisa dirasakan adalah transaksi menggunakan QRIS dapat dilakukan di lintas negara, seperti di Malaysia, Thailand, dan yang terbaru di Singapura.

AstraPay

“Di tengah pesatnya perkembangan sistem pembayaran digital saat ini, tentu literasi keuangan digital menjadi tantangan yang perlu diatasi,” kata Diana.

“Literasi keuangan digital menjadi sangat penting agar masyarakat dapat memahami manfaat dan hal-hal lain yang perlu diperhatikan dari penggunaan sistem pembayaran digital. Tanpa pemahaman yang memadai, masyarakat bisa rentan terhadap penipuan, penyalahgunaan data, dan masalah keamanan lainnya,” paparnya.

Diana juga menyebutkan bahwa saat ini masih terdapat gap antara tingkat literasi dan inklusi keuangan di Indonesia. “Rendahnya tingkat literasi tersebut, tentu dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk bisa mendorong pemahaman literasi keuangan yang lebih baik kedepannya,” ungkap Diana.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengarahkan kebijakan sistem pembayaran melalui penguatan literasi digital serta manajemen risiko bagi penyelenggara dan masyarakat.

“Sistem pembayaran digital di Indonesia diharapkan dapat terus semakin kuat, karena sangat memberikan dampak positif bagi perekonomian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari volume transaksi QRIS yang mencapai Rp459,4 triliun pada tahun 2023,” sambung Diana.

Sementara itu, Komisaris AstraPay sekaligus Pegiat Digital Payment, Peter Jacobs, mengatakan, kehadiran Bank Indonesia sebagai regulator sistem pembayaran Indonesia pada program acara yang diinisiasi oleh AstraPay merupakan bentuk keseriusan pada kolaborasi positif yang mendukung peningkatan pemahaman keuangan yang baik bagi masyarakat.

Pemahaman terhadap literasi keuangan digital yang baik tentunya akan membantu masyarakat dalam memilih produk layanan digital, terhindar dari segala bentuk penipuan dan ancaman digital, dan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dari penyedia layanan keuangan.

“Berkembangnya QRIS saat ini seharusnya dapat menjadi momentum untuk dibuatkannya literasi keuangan digital. Literasi dalam hal ini berkaitan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat dalam cara menggunakan QRIS, memahami jenis-jenis QRIS yang berlaku, dan pastinya terhindar dari modus penipuan menggunakan QRIS palsu,” kata Peter.

Hingga Mei 2024, total pengguna AstraPay mencapai lebih dari 13 juta pengguna dengan jumlah transaksi mencapai 32 juta kali dengan pencapaian Gross Transaction Value (GTV) Rp19,03 triliun pada periode Januari-Mei 2024.

AstraPay menargetkan 15 juta pengguna dengan jumlah transaksi sebesar 32 juta kali serta dengan GTV mencapai Rp52,59 triliun pada akhir 2024.

AstraPay meyakini bahwa masyarakat yang memiliki pemahaman baik mengenai produk dan layanan keuangan dan pembayaran digital yang baik dapat berhati-hati dalam setiap pengelolaan keuangan digital yang cerdas.

BACA JUGA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

- Advertisement -

Popular Articles

automoto.id We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications