Automoto – Penumpang pesawat di bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, kini bisa merasakan transportasi mobil listrik Neta V milik NETA Auto Indonesia.
Ini merupakan wujud kerjasama Neta dengan Evista untuk mendukung moda transportasi ramah lingkungan di Bandara Halim. Kendaraan listrik tersebut telah beroperasi sejak November 2023 lalu.
Dian Fardiansyah, Network & Sales Deputy Director PT NETA Auto Indonesia mengungkapkan bahwa Halim merupakan salah satu bandara terpadat terutama
menjelang Hari Raya Lebaran.
Sebagai respon atas tantangan tersebut, Neta menghadirkan Neta V sebagai taksi ramah
lingkungan dan solusi inovatif untuk mendukung mobilitas di Bandara Halim Perdanakusuma
“Kami percaya, kerjasama Neta dengan Evista adalah langkah strategis dan berkelanjutan untuk sektor transportasi,” ujar Dian.
Evista sendiri merupakan startup jasa pelayanan transportasi listrik pertama dan satu-satunya di Indonesia yang keseluruhan armadanya menggunakan mobil listrik.
Saat ini Evista sudah hadir di Bandara Halim dan dalam waktu dekat akan membuka layanan di Stasiun KCIC, Bandara Soekarno-Hatta serta bandara lainnya.
“Harapan dari kerjasama ini, Neta dapat berkontribusi dengan Evista untuk menghadirkan armada-armada listrik di Bandara lainnya. Hal ini sebagai dukungan kepada pemerintah untuk mewujudkan net zero emission 2060,” terang CEO & Founder Evista Erlang Hadiwiguna.
Untuk mendapatkan layanan transportasi dengan mobil listrik tersebut, penumpang cukup mengunduh aplikasi Evista seperti layanan transportasi online lainnya.
Mobil ini memiliki kemampuan jelajah hingga 401 km dengan fitur DC Fast Charging yang dapat mengisi daya baterai dari 30% hingga 80% dalam 30 menit saja. Fitur ini akan meningkatkan efisiensi waktu dan meminimalkan waktu tunggu bagi pengemudi sebelum kembali melayani penumpang.
Nilai tambah lainnya adalah kapasitas bagasi yang besar, memungkinkan penumpang untuk membawa barang bawaan dengan aman.
“Kami berharap kerja sama dengan Evista dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan mobilitas berkelanjutan di Indonesia.” tutup Dian.
