Indian Motorcycle sport Chief 2023 ini telah dimodifikasi dan dikustomasi untuk keperluan membuat video promosi dari serial video Indian’s Forged.
Automoto – “Tenang saja, jaraknya cuma 40 mil saja?” begitu kata seorang pembalap motorcross legendaris free style bernama Carey Hart kepada temannya sesama Freestyle Motor Cross bernama Jeremy “Twitch” Stenberg saat mereka memuai perjalanan.
Pembuatan film fullframe tersebut menghabiskan waktu 400 jam diatas motornya, mesinnya cukup handal juga. tapi teatp saja karena ini masih baru, motor hasil oprekan dari Custom sport Chief yang baru beberapa menit selesai dilakukan pemotretan.
Twitch hanya tertawa “uh..uhh, tentu saja kawan!”
20 menit kemudian, sahabat hart dan rapper Bib B mendapat skripsi video tentang berkendara membuat lingkaran dan melakukan burn-out dengan santai Ia menjawab “ ahhh itu gampang lah”.
Setidaknya Hart tidak perlu khawatir tentang perjalanannya dengan motor kustom ubahan dari Sport Chief yang hanya ada satu-satunya ini.Â
Pihak Public Relationship dari Indian sendiri khawatir kepada Hart saat diawal-awal akan mengendarai motor tersebut, sampai sampai harus menunjukkan asuransinya.
Dan kekhawatiran tersebut sangat beralasan, Hart mulai mengendarai dan pembuatan film segera dimulai, motor kustom karya Twitch ini adalah motor model terakhir dari Indian Chief dengan spesifikasi suku cadang secara ektensif.
Termasuk Swing arm billet-alumunium Trac dynamics, Fox rear Shock, brembo monoblock caliper, Beringer Control, Knee cut out pada tangki dan finishing cat dilakukan oleh Schultz Design.
Pembalap Motorcross Beraksi
Hart adalah seorang pembalap motorcross legendaris yang selalu menanamkan nilai-nilai melakukan sesuatu dengan cara yang benar dan tidak ceroboh, semuanya diperiksa terlebih dahulu sebelum melakukan aksinya.
Setelah Twitch kembali, Kru film melakukan wawancara dan Hart harus menunggu giliran untuk pengambilan film di episode terakhir dari film Indian ini.
Setelah mengendarai sport chief sejauh beberapa mil, Hart sangat menyadari kesukaan dan ketidaksukaannya terhadap motor tersebut.
Ia menyukai torsi mesin Thunderstroke 116, namun getaran melalui kontrol T-bar pada putaran mesin 3.500 rpm memaksa pindah gigi pendek atau putaran mesin melebihi kecepatan maksimal.
kekuatan ini juga merupakan peregangan untuk ranka yang berukuran 5 kaki, posisi pijakan kaki tidak sesuai dengan lutut atau pinggulnya, pengereman depan sangat kuat, tapi bagian belakangnya kurang begitu terasa.
Segera terlihat jelas bahwa stang hart-luck yang dipadukan dengan klem dan riser bar kraus motor co, membawa bar ke posisi yang lebih nyaman dan berwibawa dengan sedikit regangan di depan.
Ketinggian riser agak tinggi saat duduk, tetapi ketika saatnya untuk berdiri dan melakukan burn-out masih getaran sudah tidak dirasakan lagi.
Jok motor terasa nyaman sementara pijakan kaki kustom dirasakan masih kurang pas, namun masih mirip dengan motorcross sehingga lebih banyak kontrol yang harus dilakukan.
Dijalan raya motor ini terdengar serak saat mesin dihidupkan dan mematikan di lereng bukit dan ngarai Temecula, meskipun tenaga secara keseluruhan tidak banyak peningkatan.
Sasis yang lebih ringan dan suspensi yang lebih kaku bereaksi lebih cepat saat melakukan trottle, porselenimg akhir melalui konversi rantai Branstorm Cycle sama dengan model aslinya.
Yang paling menonjol adalah handlingnya, pelek yang digunakan model bintang 5 dibalut dengan ban Dunlop American Elite.
Memungkinkan Sport Chief untuk mengubah arah dan turun ke tikungan lebih cepat dibandingkan pelek dan ban aslinya
Garpu lebih panjang 1,5 inci dengan suspensi GP, pegas dan lapisan DLC meningkatkan kemampuan menikung lebih tajam dan lebih responsif.
Sistem pengereman
Sistem pengereman dibagian depan menggunakan Kaliper Brembo Monoblock yang menekan rotor galfer wave menggerakkan master silinder beringer.
Sedang dibagian belakang master silinder beringer dipadukan dengan kaliper beringer piston ganda.Â
Dengan pengaturan tersebut diatas rem depan sekarang hanya dengan menekan satu jari dengan gigitan awal yang mengesankan.
Dikombinasikan dengan torsi dan tenaga yang luar biasa, pengaturan rem belakang lebih progresif dibanding dari rem aslinya.
Suspensi jauh lebih kaku dibandingkan model standar, dibagian belakang lebih kaku  dipadu dengan swingarm Track Dynamics lebih sedikit guncangannya.
Ban dunlop dibagian belakang lebih mudah untuk berputar cocok untuk melakukan burn-out.
Namun lebih banyak perhatian pada kemahiran memainkan throttle saat berada di tikungan.
Ketika Hart sudah merasakan kenyamanan dengan motor indian sport chief ini ia mulai melaju dengan lebih kencang.
Melakukan spin roda belakang dan melaju dengan cepat dan akhirnya ia merasakan sebuah keakraban dengan motor tersebut.
Untuk jelasnya saksikan videonya.Â
Spesifikasi lengkap
Paint: | Schultz Designz |
Tires: | Dunlop American Elite |
Wheels: | Hart-Luck 5-spoke |
Fork: | GP Suspension w/ 1.5 in. longer, coated lower tubes, spring, and valving |
Shocks: | Dual Fox Factory 13-in. piggyback shocks |
Swingarm: | Trac Dynamics billet aluminum |
Front brake calipers: | Brembo Monoblock |
Rear caliper and hanger: | Beringer |
Rotors: | Galfer Wave |
Brake lines: | Galfer |
Shift/brake levers: | San Diego Customs |
Chain conversion: | Barnstorm Cycles |
Air intake: | Indian high flow |
Clutch cable: | Barnett |
ECU program: | Dynojet |
Exhaust: | Bassani/Hart-Luck |
License plate mount: | Drag Specialties |
Pegs: | San Diego Customs |
Lower frame cover: | Hart-Luck custom |
Hardware: | Pro-Bolt black anodized titanium |
Bar clamps and risers: | Kraus Motor Co. |
Bars and grips: | ODI/Hart-Luck |
Gauge bucket: | Kraus Motor Co. |
Clutch perch and front master: | Beringer |
Seat: | Saddlemen/Hart-Luck |
Front and rear indicators: | Rizoma |
Rear master: | Beringer |
Rear master reservoir: | Rizoma |