Roda Dua Bercerita Tentang Indonesia part#1

“Suatu Kecintaan tersendiri untuk dapat berinteraksi dan mengenal lebih dalam akan keindahaan alam, kekayaan budaya dan kearifan lokal, melalui perjalanan roda dua ke berbagai wilayah di Indonesia yang terkenal atas keragaman juga keunikannya” Arman Abidin

Automoto – Semua orang tahu bahwa Indonesia memiliki keindahan alam yang memukau dan keaneragaman suku dan kekayaaan budaya yang sangat luas, dengan segala keunikan yang berbeda satu sama lainnya. dan ketika semua aspek tersebut diatas menyatu menjadi satu bangsa, maka yang terlihat adalah sebuah keindahan.

Arman Abidin dengan berlatar belakang passion melakukan perjalanan bermotor, timbulah rasa ingin mengenalkan lebih luas keanekaragaman yang sudah sepantasnya dapat diceritakan kepada generasi-generasi penerus bangsa agar bisa menumbuhkan rasa memiliki akan keragaman bangsa, juga ikut berkontribusi guna memperkenalkan dan mempromosikan kepada dunia luar. 

Selama melakukan perjalanan ekplorasi bermotor melintas wilayah di Indonesia, antar provinsi hingga antar pulau memberikan Arman Abidin yang akrab di kenal dengan bro Aim bahwa tidaklah mungkin untuk dapat mengupas tuntas secara keseluruhan dari keindahan pesona alam dan aneka ragam bduaya, suku dan adat istiadat yang ada di Indonesia dengan hanya seorang diri, melalui ekspedisi yang Ia lakukan diharapkan bisa memberikan gambaran betapa luas dan indahnya bangsa Indonesia dari sisi seorang biker dengan perjalanan roda duanya. 

Berpetualang dengan motor memang sangat melelahkan tetapi juga sangat menyenangkan. berikut beberapa pengalaman dalam perjalanan  Arman Abidin yang pernah Ia singgahi di beberapa wilayah di Indonesia melalui solo riding yang juga menjadi Passion dan hobby bermotornya. 

Minang Kabau Sumatera barat

Minang kabau adalah sebuah wilayah yang terletak di Propinsi Sumatera Barat yang dikenal sebagai provinsi dengan beragam keistimewaan mulai dari sisi budaya, adat istiadat, kuliner, arsitektur bangunan dan karakter alam khas pegunungan dan perbukitan yang subur dan menawan.

Pesona danau-danau nan indah seperti danau kembar dengan pesona pemandangan alam khas daratan Eropa, hingga nagari Tuo pariangan di Tanah air datar yang dinobatkan sebagai desa terindah di dunia, lembah-lembah penuh pesona yang mendunia seperti lembah Harau di payakumbuh dan ngarai Sianok di bukit Tinggi, Pesisir pantai kawasan mandeh di panan yang kesemuanya ini mmapu menciptakan rasa kagum bagi siapa saja yang memandangnya. 

Nagari Tuo Pariangan salah satu desa yang membanggakan karena pesonanya yang luar biasa, Media pariswisata, Travel Budget asal New York, Amerika pada tahun 2012 menjadikan Nagari Tuo Pariangan sebagai desa terindah di dunia, seperti Niagara on the Lake di Canada, Cresky Krumlov di Republik Ceko, Wengen di Swiss, Shirakawa-go di jepang dan Eze di Perancis. 

Jalanan berkelok-kelok melintasi alam yang masih sangat asri merupakan ciri khas daerah ini, ada hal yang menarik yaitu keselarasan antara tehnologi konstruksi dan pelestarian alam, sebuah jembatan monumental yang dibangun diantara 2 cagar alam, dan menghubungkan 2 provinsi ini yang dikenal dengan nama Kelok 9. 

Semua hal diatas menciptakan sebuah keselarasan alam dan manusia, dimana saat pagi hari kita masih dapat mendengarkan nyanyian alam yang berasal dari suara kera hitam berlengan panjang yang dikenal dengan Siamang. Mereka hidup dipepohonan lebat dan saling bersahutan hingga menggema diantara celah tebing nan hijau diantara 2 cagar alam ini.

Nagari 1000 rumah gadang

Saat mengekplorasi wilayah Ranah Minang, Arman Abidin berkendara ke suatu daerah yang dikenal dengan Nagari 1000 Rumah Gadang yang memiliki sensasi yang berbeda, melintasi secara perlahan-lahan dengan motornya diatantara rumah-rumah katu dengan atap bergonjong lengkap dengan jejeran rangkiang (lumbung padi), beriringan dengan aktifitas masyarakat setempat yang ramah dengan senyuman berhasil membuat Bro Aim merasakan wujud dari masyarakat Minangkabau di masa lampau. 

Disini masih terlihat anak laki-laki dan remaja yang belum menikah masih tinggal di Surau dan bukan dirumah gadang. Sungguh merupakan pengalaman yang menarik untuk bisa melihat dan merasakan suatu kebudayaan yang masih terpelihara yang mencerminkan pada kehidupan masyarakat pada kesehariannya. 

Rumah gadang disebut juga sebagai rumah adat bergonjing atau rumah Baanjuang, hal ini dikarenakan pada bagian atap nya berbentik bergonjong runcing menjulang dengan ornamen-ornamen khas pada ujungnya. 

Salah satu bangunan yang menjadi Ikon dikawasan Nagari 1000 Rumah gadang adalah Rumah gadang Gajah maram yang dibangun pada tahun 1794 silam, Rumah gadang ini masih digunakan oleh generasi ke-7 Hingga sekarang. 

Exit mobile version