Siapa yang tak kenal rasa kantuk saat berkendara di bulan Ramadan? Kepala mulai mengangguk tanpa sadar, mata terasa berat—tantangan klasik bagi pengendara motor selama puasa.
Tapi jangan khawatir, ada cara efektif untuk tetap waspada di jalan.
Kenapa rasa kantuk lebih mudah datang saat puasa? Sederhana, tubuh sedang menyesuaikan diri dengan perubahan pola makan dan tidur.
Biasanya bisa ngemil kapan saja, kini harus menahan lapar dan haus. Ditambah lagi, waktu tidur berantakan karena sahur dan tarawih. Wajar jika energi naik turun seperti roller coaster.
Namun, meski jadwal tidur berubah, kualitas istirahat tetap harus dijaga. Cobalah tidur lebih awal setelah tarawih dan manfaatkan waktu setelah subuh untuk tidur sejenak. Tidur cukup adalah investasi keselamatan saat berkendara!
Selain itu, perhatikan asupan saat sahur dan berbuka. Hindari gorengan dan makanan berminyak yang bikin kantuk. Pilih makanan yang memberi energi tahan lama—misalnya kombinasi nasi atau oatmeal (karbohidrat kompleks), telur atau ikan (protein), serta alpukat atau kacang-kacangan (lemak sehat). Dengan begitu, tubuh lebih stabil sepanjang hari.
Jangan lupa rumus 60-15: setiap satu jam berkendara, ambil jeda 15 menit. Gunakan waktu istirahat untuk meregangkan tubuh, mencuci muka dengan air dingin, atau tidur sejenak di tempat yang aman.
Yang paling penting, jangan abaikan sinyal tubuh. Jika mata mulai berat atau fokus berkurang, segera cari tempat untuk beristirahat. Keselamatan jauh lebih penting daripada mengejar waktu.
Sekarang, kamu sudah punya bekal untuk berkendara dengan aman selama Ramadan. Terapkan tips ini dan tetap utamakan keselamatan di jalan!