Konglomerat itu membantah anggapan bahwa mereka akan menjual Maserati merek mewah itu, yang baru saja membukukan kerugian besar
Automoto – Pada paruh tahun pertama 2024 Maserati tidak mengalami keberuntungan yang baik, penjualannya turun secara signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dan kerugian operasional yang parah sebesar €82 juta yang dibukukan oleh merek Italia yang terkenal itu.
Hal ini terjadi di tengah paruh pertama yang umumnya sulit bagi perusahaan induknya yang luas, Stellantis menyarankan kepada CEO-nya bahwa jika salah satu dari 14 mereknya tidak menghasilkan uang, mobil tersebut tidak usah dijual atau dimatikan sepenuhnya.
Maserati dianggap sangat berisiko, dengan kepala keuangan Stellantis Natalie Knight dilaporkan mengatakan kepada media bahwa “Mungkin ada suatu saat di masa depan ketika kita melihat apa rumah terbaik untuk [Maserati].”
Namun, sekarang, perusahaan telah membantah anggapan ini. Automotive News Europe melaporkan bahwa perusahaan tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Stellantis menegaskan kembali komitmen teguh terhadap masa depan cerah Maserati sebagai merek mewah unik dari 14 merek Stellantis.”
Maserati menjual sekitar 6.500 mobil secara global antara awal tahun 2024 dan akhir Juni – penurunan lebih dari 50 persen dari sekitar 15.300 mobil yang dijualnya selama periode yang sama pada tahun 2023.
Sebagian dari hal ini didorong oleh berakhirnya produksi beberapa jajaran produknya yang menua – sedan Ghibli dan Quattroporte dihentikan produksinya pada akhir tahun 2023, dan SUV Levante menghentikan produksinya pada bulan Maret.
Hal ini menyisakan jajaran produk Maserati saat ini sebagai keluarga MC20 dan GranTurismo/GranCabrio – keduanya merupakan model yang relatif khusus – dan crossover Grecale, yang mengalami penurunan penjualan sebesar 42 persen.
Model-model baru, termasuk penerus Levante dan Quattroporte baru, sedang dalam tahap pengembangan tetapi diperkirakan tidak akan hadir hingga setidaknya tahun 2027. Satu-satunya peluncuran besar antara saat ini dan saat itu adalah versi Folgore elektrik dari mobil super MC20, yang kemungkinan akan menjadi prospek yang lebih khusus daripada versi bensinnya.
Meskipun Knight sebelumnya berkomentar demikian, tampaknya Stellantis berkomitmen untuk mempertahankan Maserati yang masih merupakan merek dengan banyak pengaruh emosional yang menyertainya sebagai bagian dari portofolionya yang luas.
Automotive News Europe juga melaporkan bahwa pernyataan yang sama menegaskan kembali dedikasinya terhadap semua 14 mereknya, meskipun CEO Carlos Tavares mengatakan minggu lalu bahwa “Jika [mereka] tidak menghasilkan uang, kami akan menutupnya.” Analis telah menyarankan bahwa DS dan Lancia berada pada risiko tertentu di sini, tetapi sekarang tampaknya mereka akan bertahan untuk saat ini.
