28.4 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Alasan Kenapa Pabrikan Jepang Tidak Menjual Kei-car Di Indonesia?

Seperti yang telah kita ketahui bersama, kei-car adalah mobil berukuran kecil serta kubikasi mesin tidak lebih dari 1000 cc yang banyak dijumpai di Jepang terutama di wilayah urban

Automoto – Kei-car mobil-mobil kecil imut yang lucu-lucu ini banyak dijumpai dijalanan Jepang, kebanyakan modelnya berbentuk kotak, dan lucu-lucu, mesinnya paling kecil berkubikasi hanya 600cc, ini lantaran aturan pemerintah Jepang sejak tahun 1949.

Kalau kita bandingkan budaya kepemilikan kendaraan di Jepang dan Indonesia sangatlah jauh, di Jepang untuk membeli mobil saja mereka harus menunjukkan dan memiliki sertifikat garasi mobil.

Di Jepang memiliki mobil digunakan sebagai alat transportasi pribadi sementara di Indonesia kadang ada yang memandang mobil sebagai alat untuk bergengsi dan digunakan sebagai alat transportasi secara masih, misalnya sebagai mobil keluarga sehingga membutuhkan mobil yang besar bila memiliki keluarga besar.

Di Jepang sama sekali tidak pernah terlihat mobil membawa barang-barang diatas atap mobil, misalnya koper atau barang yang lain, budaya ini sepertinya banyak kita lihat di Indonesia dan india, dimana barang-barang diletakkan diatas atap mobil terutama saat musim mudik tiba.

Kei Car atau mereka menyebutnya “Keong” dikeluarkan ATPM karena peraturan Dinas perhubungan Jepang yang menghitung pajak kendaraan dari ukuran panjang mobil serta kapasitas kubikasi mesin sehingga masyarakat umum bisa memiliki atau punya mobil dengan pajak murah dan konsumsi BBM irit. biasanya ditandai dengan plat nomer 2 digit pertama yang membedakan dengan mobil kei-car dan mobil berkapasitas besar, inilah yang membedakan pajak mobil di Jepang.

di kutip dari wikipedia, mobil kategori kei-car terbentuk sejak aturan dari pemerintah jepang pada tahun 1949, dan peraturannya telah direvisi dalam beberapa waktu, peraturan ini menjelaskan tentang kapasitas maksimal mesin dan ukurannya, kapasitas mesin dibatasi 660cc.

jadi sipemilik mobil bisa menikmati keuntungan dari pajak dan asuransi yang lebih murah.dan orang Jeoang yang ingin membeli mobil harus memiliki sertifikat parkir atau garasi mobil.

Jadi, semakin panjang dan besar ukuran mobil anda pajaknya akan semakin mahal. Di Jepang kei car digunakan untuk masyarakat umum yang memerlukan mobil kecil (karena parkir susah) dan mudah bermanuver di gang sempit, kei car sendiri digunakan sebagai alat transportasi pribadi atau barang kecil yang hanya diisi 1–2 orang dan barang kecil yang tidak menempuh jarak jauh.

Tenaga kei cars sendiri tidak lebih dari 70HP karena mesinnya hanya 660cc menggunakan turbocharger, di Jepang ini sudah cukup karena medannya perkotaan yang lurus dan rata. Tanjakan pun tidak setinggi Indonesia atau jarang dipakai melewati jalanan seperti itu.

Untuk perjalanan jauh kebanyakan orang Jepang mengandalkan transportasi massal yang bagus dan rapi, mobil agak jarang dipakai jarang jauh. seperti naik kereta api atau bus umum.

Sementara di Indonesia mobil masih dianggap alat transportasi massal, jadi orang kalau punya mobil kebanyakan akan diisi dengan beban maksimal.  Contohnya sedan, kebanyakan sedan di Indonesia akan diisi penuh penumpang dan barang di bagasi, apalagi LMPV dan LCGC panjang.

Mesin 660cc khas kei car jelas tidak akan cukup saat mobil dipakai dalam beban maksimal dan jalanan Indonesia, kasihan sekali mobil kecil itu diisi 4 orang dan harus naik tanjakan seperti kasus LCGC 1.0 A/T yang tidak kuat naik tanjakan di mall atau jalan tol, apalagi dikendarai ke puncak bogor.

Sistem pajak kendaraan di Indonesia juga berbeda dengan Jepang, meskipun pajaknya akan murah karena CC kecil kebanyakan orang tidak mau mengorbankan kenyamanan + ukuran kendaraan dengan perbedaan pajak hanya beberapa ratus ribu saja karena orang Indonesia masih menginginkan mobil lega dan bertenaga untuk harian, kei car yang kecil jelas tidak sepadan di Indonesia.

Belum lagi harganya menjadi tidak masuk akal, Daihatsu Copen roadsteryang hanya bertenaga 70–80HP harganya sama dengan Toyota FT86 seken dimana perbedaan tenaganya 4 kali lipat karena Copen masih impor, dibuat di Indonesia pun harganya jelas tidak mungkin murah karena teknologinya lebih canggih daripada LCGC.

Jadi, ATPM tidak memasukkan kei car karena peruntukannya tidak pas di jalanan Indonesia dan karena statusnya adalah Completely Buit Up atau CBU harganya akan sangat mahal jika dibandingkan unit buatan Indonesia. sebagai pilihannya maka diproduksilah mobil mobil LCGC.

BACA JUGA

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest Articles

- Advertisement -

Popular Articles

automoto.id We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications