26.7 C
Jakarta
Sunday, October 6, 2024

Masa Kejayaan Bosozoku Dan Cikal Bakal Motor Custom

Dari kerajaan feodal Kuno hingga jaman revolusi industri dalam kurun waktu satu generasi banyak hal yang terjadi pada lingkungan sosial & budaya masyarakat Jepang.  Bosozoku mewarnai keunikan budaya dari negeri sakura.

Automoto – Dari model mobil kustom Akira Nakai hingga motor kustom buatan Hideya Togashi, bisa dikatakan bahwa Jepang saat ini membiliki budaya yang kaya dalam urusan memodifikasi kendaraan baik mobil maupun motor. Namun saat itu sebagian orang tidak menyadarai tentang demografi kustomisasi motor di abad ke-20.

Berawal dari mengendarai motor dipinggiran kota Jepang pada tahun 1950-an dengan mengendarai motor yang dikustom akhirnya tumbuh menjadi budaya anak muda dan menyebutnya dengan Gang Bosozoku,  dengan cepat mereka memiliki 40.000 anggota. Masa kejayaan gang Bosozoku terjadi pada tahun 1980-an dan 1990-an. 

Mereka berkendara motor-motor kustom dengan suara knalpot yang bising dan pakaian yang khas dan dijadikan salah satu kebudayaan di Jepang, namun ada pula masyarakat Jepang yang menganggap mereka adalah pemberontak. 

Yang membedakan antara gang Bosozoku dan geng-geng lainnya di Jepang saat itu adalah kecintaan yang besar dari pada para anggota geng bosozoku terhadap motor kustom, Bosozoku pertama kali muncul di Jepang setelah pasca perang dunia ke-2, kemunculan bosozoku dikarenakan perubahaan secara drastis dalam demografi sosial, awalnya terdiri dari pensiunan tentara membentuk kelompok yang dinamanakn dengan Kaminari Zoku (kaum petir), seiring perjalanan waktu komunitas kaminari zoku mulai diambil alih oleh para anak muda dan menamakan diri mereka dengan sebuatan ‘Bosozoku” , bahkan pernah ada bosozoku yang dipimpin oleh seorang perempuan. komunitas bosozoku ini menjadi semacam geng motor yang brutal.

Budaya dari geng bosozoku ini fokus pada pemeliharan nilai-nilai tradisi dan kode etik, sehingga berpedaan atau kesenjangan sosial yang ada pada saat itu, tingkah laku mereka semakin brutal, dan banyak tindakan yang merugikan masyarakat Jepang dan pihak kepolisian. tak jarang terjadi kekerasan, penculikan dan bahkan kematian karena bentrokan dengan geng lain.

Namun demikian geng Bosozoku ini juga ada sisi baiknya, pernah terjadi anggota mereka menyelamatkan sebuah mobil yang masuk ke parit atau got dipinggir jalan, karena jumlah mereka banyak maka dengan mudah mereka bisa mengangkat mobil tersebut ke jalan.

Baru setelah budaya barat masuk ke Jepang, gaya hidup dan budaya dari anggota Bosozoku membentuk karakter pribadi mereka sendiri, dengan mengendakan pakaian seragam anggota yang mereka sebut dengan ’Tokkofuku” seragam atau pakaian bergaya model pakaian seragam pilot angkatan udara Jepang, berbeda dengan seragam geng-geng yanga da dinegara barat dengan pakaian jas hitamnya, anggota geng bosozoku mengenakan Tokkufuku dengan warna dan pola yang berbeda-beda ditambah dengan sulaman-sulaman bertuliskan slogan-slogan dan simbol keberanian.

Pimpinan bosozuku mengenakan jaket bertuliskan huruf-huruf kanji yang diwariskan oleh para pendahulunya, mereka berdisi sebagai simbol kekuatan dan stabilitas dalam gaya hidup mereka, dan budaya ini terus berkembang dengan cepat. 

Budaya Bosozoku : Motor Kustom

Kebanyakan dari mereka mengendari motor  berkubikasi 250cc – 400 cc dan telah dimodifikasi (Kaizosha) dengan gaya yang unik, knalpot didesain sedemikian rupa dan fairing berukuran besar, tidak sedikit yang menempelkan sticker-sticker serta memasang bendera matahari terbit, bunyi klakson yang bising dan bahkan ada knalpot yang berbunyi seperti alunan musik. 

Motor-motor modifikasi mereka tidak mementingkan kecepatan motor, namun mereka lebih tertarik untuk memamerkan budaya bersepeda mereka kepada masyarakat Sekitarnya, mereka berkonvoi bersama mengelilingi kota dengan suara knalpot yang bising dan model-model motor  modifikasi yang aneh, terkadang mereka berkonvoi dalam ribuan orang sekaligus sehingga menyebabkan kemacetan dan menutup jalan dan kadang terjadi keributan dengan geng lain. 

Pada tahun 90-an di Jepang kondisi ekonominya sedang parah, dekade tersebut disebut dengan dekade yang hilang, pertumbuhan perekonomian lambat sehingga menimbulkan banyak permasalahan bagi generasi muda, pengangguran semakin banyak. kelompok Bosozoku inipun semakin meraja lela, namun pada tahun 2004 pemerintah Jepang mulai memberantas mereka, banyak anggota-anggota bosozoku yang tertangkap polisi. hingga kini budaya yang tersisa dari bosozoku ini adalah modifikasi-modifikasi motor nya saja yang masih bisa terlihat dan bahkan juga diikuti oleh beberapa negara lain termasuk di Indonesia.

Motor-motor yang biasa dimodifikasi oleh kelompok bosozoku ini antara lain Honda CBX400F, Kawasaki ZEPHYR400 dan Yamaha XJ400, dengan model jok motor panjang dan ada sandarannya, knalpot menjulang ke atas serta membawa pentungan kasti. dari sinilah yang menjadi cikal bakal motor Kustom kultur.

BACA JUGA

Latest Articles

- Advertisement -

Popular Articles

automoto.id We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications